Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Tips Memperkenalkan Makanan Padat pada Bayi

Tips Memperkenalkan Makanan Padat

 

- Perkenalkan hanya satu jenis makanan baru dan berikan selama 2 sampai 4

hari sebelum perkenalkan makanan yang lain untuk memastikan bayi anda tidak

alergi terhadap makanan tersebut.

 

- Urutan pemberian makan:

Mulailah pemberian makanan padat dengan makanan yang paling tidak

menyebabkan alergi (kadar protein paling rendah), yairtu serelia (beras

merah, beras putih, havermut). Campurkan dengan ASI, air atau susu formula

hingga semi-cair.

 

- Beberapa ahli gizi merekomendasikan agar sayuran diperkenalkan sebelum

buah, karena buah yang rasanya manis akan membuat sayuran yang rasanya

kurang manis menjadi tidak menarik untuk bayi. Mulailah dengan sayuran yang

rasanya hambar seperti kentang, kacang hijau, labu, zucchini, baru kemudian

perkenalkan buah seperti pisang, alpukat, apel, pir, blewah, timun suri.

 

- Pangku bayi anda atau dudukkan di kursi makan atau tempat duduk bayi

saat anda menyuapi bayi anda. Posisi makan yang semestinya adalah digendong

anda atau didudukkan di tempat duduk bayi – pilihlah posisi yang paling aman

untuk anda dan bayi anda.

 

- Mulai pemberian makanan padat secara bertahap.

Untuk mempermudah peralihan, mulailah pemberian makanan padat dengan makanan

yang sudah dikenalnya – ASI atau susu formula. Mulailah pemberian makanan

padat dengan meletakkan sedikit makan di ujung sendok dan letakkan sendok

tersebut di tengah lidah bayi. Lihat reaksi bayi anda. Anda mungkin akan

mendapatkan senyum tanda persetujuan atau seringai tanda tidak setuju.

Cobalah untuk memperkenalkan satu makanan baru selama tiga kali. Ada

kemungkinan bayi anda makan dengan tidak teratur. Ingatlah bahwa pada usia

ini anda hanya memperkenalkan bayi anda pada makanan dan tekstur baru.

 

- Ketahui kapan harus berhenti memberi makan.

Bayi anda akan berhenti makan bila dia sudah kenyang. Jangan memaksa untuk

tetap memberi makan. Apabila bayi anda sudah kenyang dia mungkin akan

memberikan tanda-tanda sebagai berikut: mengatupkan bibir, menutup mulut,

muntah, memainkan atau menggigit puting, memalingkan wajah dari sendok yang

didekatkan ke mulutnya, menyandarkan tubuh ke belakang, makan atau minum

lebih sedikit dan tertidur. Penting bagi bayi anda untuk merespon

tanda-tanda lapar yang timbul dari dalam dirinya sendiri sebagai dasar dari

kebiasaan makan yang sehat untuk sepanjang hidupnya.

 

- Berikan makanan tanpa tambahan gula atau garam.

Bayi anda tidak membutuhkan tambahan gula atau garam. Menambahkan

bahan-bahan tersebut tidak akan memperbaiki nilai nutrisi dari makanannya

dan membuat bayi Anda menetapkan makanan seperti ini sebagai standar pilihan

makanan di masa mendatang.

 

- Jangan berikan madu selama 1 tahun pertama.

Madu tidak boleh diberikan untuk bayi dibawah 12 bulan. Jangan tambahkan

madu pada makanan bayi anda atau mencelupkan dotnya ke dalam madu. Madu

terbukti dapat menyebabkan penyakit serius, botulisme yang dapat menyebabkan

kematian

 

- Botol harus digunakan untuk cairan seperti susu formula atau air putih

BUKAN untuk makanan. Apabila tidak direkomendasikan oleh DSA anda, jangan

masukkan jus buah, cereal atau makanan semi cair/padat lainnya ke dalam

botol susu karena dapat menyebabkan bayi anda makan terlalu banyak.

 

-  Gunakan boks bayi untuk tidur, bukan untuk makan. Tidur dengan botol

susu bisa meyebabkan berbagai masalah untuk bayi anda.

 

-  Botol berisi susu, jus atau cairan lain yang mengandung gula bisa

berkumppul di gigi bayi anda dan menyebakan terjadinya pembusukan gigi, yang

disebut nursing-bottle caries - karies susu.*

 

-  Minum dari botol sambil tiduran bisa menyebabkan infeksi telinga bagian

tengah.

Anda pasti tidak menginginkan botol tersebut menjadi empeng (pemberi rasa

aman/pengganti ibu). Bangun kebiasaan untuk menyelesaikan minum susu atau

makan sebelum menidurkan bayi anda.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar