Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

DIARY PERKEMBANGAN JANIN

Bunda, mendapati diri kita telah dipercaya Tuhan untuk mendapatkan keturunan merupakan suatu anugerah yang tidak ternilai harganya. Terutama bila ini adalah kehamilan pertama tentunya sangat exited dan ingin terus update kabar janin dalam perut kita..Berdasarkan pengalaman pribadi yang selalu semangat untuk pantau perkembangan si dedek bayi setiap minggunya, banyak manfaatnya loh, selain kita jadi paham apa yang terjadi dengan si baby saat itu, juga agar lebih memperhatikan asupan dan kebiasaan kita, lebih waspada, dan happy selama kehamilan dan persiapan persalinan..
Berikut ini adalah gambaran perkembangan kehidupan janin dalam perut bunda dan juga tips-tipsnya, cekidott yahh..

PERKEMBANGAN JANIN

TRIMESTER 1

Meski masih hidup secara sel, semua cikal bakal organ penting janin
terbentuk di trimester ini. Sayangnya, kurun waktu ini pun amat rawan
terhadap kemungkinan terjadi kecacatan fatal.

Pembagian tahapan usia kehamilan menjadi 3 trimester, jelas dr. Judi
Januadi Endjun, Sp.OG, Sonologist, pada dasarnya bertujuan membantu
mengelompokkan waktu perkembangan. Sehingga mudah untuk mempelajari
proses fisiologis pembentukan janin. Trimester pertama,
contohnya,merupakan waktu pembentukan sekaligus perkembangan pesat dari
semua sistem dan organ tubuh bayi. Di kurun waktu inilah dimulai
keajaiban kuasa Sang Khalik: sebuah sel telur yang telah dibuahi berubah
menjadi organisme yang secara anatomik memiliki wujud manusia.

MINGGU KE-1
Merupakan perkembangan awal sejak ovulasi sampai implantasi. Spermatozoa
bergerak dengan cepat dari vagina ke rahim dan selanjutnya masuk ke
saluran telur akibat kontraksi otot-otot rahim dan saluran telur. Dari
sekitar 200-300 juta spermatozoa yang dipancarkan ke saluran kelamin
wanita, tinggal 300-500 yang mencapai tempat pembuahan, meski nantinya
hanya 1 yang dibutuhkan untuk pembuahan. Hanya sperma terbaik yang dapat
membuahi sel telur.

Sekitar 80 jam sejak ovulasi, hasil konsepsi (pembuahan) ini berada di
ampulla tuba fallopii, yakni bagian terluas pada saluran telur yang
terletak dekat dengan rahim. Sintesa inti sel telur dan inti sel sperma
inilah yang memungkinkan kromosom-kromosom dari masing-masing inti sel
melebur, memadukan semua gen, ciri fisik, sifat, dan temperamen dari
ayah-ibu pada bayi mereka.

Selanjutnya, hasil pembuahan ini melanjutkan perjalanannya menuju
isthmus tuba (bagian saluran telur tersempit yang memanjang dan menciut
antara pangkal saluran telur dan bagian pojok rahim/kornu uteri),
sebelum memasuki rongga rahim dalam bentuk embrio.

Sekitar 30 jam setelah terbentuk, zigot kemudian membelah diri.
Mula-mula menjadi 2 sel, selanjutnya membelah diri secara deret ukur
tanpa henti dengan selang waktu antara 12 dan 15 jam. Sambil terus
membelah, zigot yang terdiri dari 12-16 sel dan berbentuk mirip buah
anggur yang disebut morula, bergerak menggelinding dari tuba falopii
menuju rahim. Dibantu hormon yang dihasilkan oleh rahim, morula
memantapkan implantasinya pada lapisan endometrium (desidua) di dalam
dinding rahim.

Dari hari ke hari, sel-sel morula terus membelah dan berkembang jadi
embrio. Sambil terus membelah sesuai pola deret ukur, sel-sel embrio
menyusun diri membentuk tiga lapisan sel. Sel paling luar disebut
ektoderm, yang tengah mesoderm, dan lapisan terdalam disebut endoderm.
Ketiga kelompok sel inilah yang membentuk seluruh tubuh embrio beserta
organ pelengkapnya.

MINGGU KE-2
Di minggu ini, embrio diperkirakan berukuran 0,1-0,2 mm. Sementara hCG
(human Chorionic Gonadotropin yang sering disebut hormon kehamilan) baru
dapat dideteksi dalam darah ibu pada hari ke-10 atau 11 setelah
pembuahan, meski sebelumnya sudah dapat dideteksi lewat media kultur.
Karena itulah, kendati sebetulnya sudah dalam keadaan hamil, bila tes
urin dilakukan sebelum hari ke-10 sejak terlambat haid, bisa saja
asilnya negatif. Jadi, untuk memastikan kehamilan, pemeriksaan serupa
harus diulang beberapa hari kemudian.

MINGGU KE-3
Pada hari ke-15 sampai ke-17, embrio diperkirakan berukuran 0,4 mm.
Hanya dalam hitungan hari, yakni pada hari ke-17 sampai ke-19, ukurannya
meningkat jadi sekitar 1,0-1,5 mm.

Di minggu ini, cikal-bakal sistem pembuluh darah dan sistem saraf mulai
terbentuk. Bahkan, di hari-hari terakhir saat cikal-bakal jantung janin
mulai terbentuk, ukuran embrio sudah mencapai 1,5-2,5 mm. Pembentukan
mata pun mulai terjadi, meski rongga mata baru akan tampak jelas di
minggu ke-6. Secara keseluruhan, pada minggu ini sudah terdapat materi
genetik, termasuk warna rambut, bentuk mata, dan intelegensi si calon
bayi.

Di kedua sisi tubuh embrio tumbuh suatu tonjolan kecil berupa sekelompok
sel yang merupakan cikal-bakal tangan. Selang beberapa hari kemudian,
saat tunas tangan memipih, pada kedua sisi tubuh sebelah bawah muncul
tonjolan serupa yang merupakan cikal-bakal kaki. Beberapa jenis obat
antimual dan obat tidur, di antaranya thalidomide (semacam obat
penenang) yang dikonsumsi di awal-awal kehamilan, terbukti menyebabkan
kecacatan pada tangan dan kaki. Semisal berupa tonjolan daging lantaran
tak mencapai panjang dan bentuk anggota tubuh yang semestinya.

Demikian juga streptomisin dalam pengobatan TBC yang bisa menimbulkan
gangguan pada telinga. Atau kloramfenikol yang bisa membuat sumsum
tulang janin rusak, hingga bayi yang dilahirkan akan mengalami kelainan
darah dan kelainan kulit yang dikenal sebagai grey syndrome. Jamu-jamuan
dan dan obat-obat penyubur yang tak terkontrol, juga bisa berdampak
buruk. Yang mengandung DES (dietil bestrol), misal, ternyata berpeluang
menimbulkan kelainan pada alat kelamin bawah. Mulai tak terbentuknya
lubang vagina sampai kemungkinan si anak terkena kanker vagina kelak
saat ia besar.

MINGGU KE-4
Dengan ukuran sekitar 2 hingga 3,5 mm, jantung mulai berdenyut dan
sistem peredaran darah sudah melaksanakan fungsinya meski masih dalam
taraf yang sangat sederhana. Cikal-bakal otak sudah bisa dibedakan
menjadi tiga bagian utama (prosensefalon, mesensefalon, dan
rombensefalon) yang kelak akan menjalankan fungsi masing-masing.
Malnutrisi pada ibu hamil akan merusak perkembangan otak janin.

Pada minggu ini pula saraf-saraf spinal yang kelak menjadi cikal- bakal
tulang belakang sudah mengalami penebalan. Sementara cikal- bakal
telinga sudah terlihat meski masih berupa gelembung. Plasenta atau yang
biasa disebut ari-ari juga terbentuk pada minggu ini. Fungsinya bagi
janin sangat banyak. Dari menyediakan hormon-hormon yang diperlukan
untuk tumbuh kembang dan proses pembedaan sesuai jenis kelamin janin,
sampai mensuplai nutrisi dan oksigen. Di samping itu, ia juga berfungsi
sebagai alat pernapasan dan pembuangan sisa-sisa metabolisme janin.

MINGGU KE-5
Di minggu ini embrio diperkirakan berukuran antara 5-7 mm. Pembentukan
telinga makin sempurna dengan terbentuknya duktus endolimfatikus, yakni
saluran untuk menyalurkan cairan yang terdapat dalam selaput labirin
telinga dalam. Demikian pula sistem pencernaan makin sempurna dengan
terjadi pembedaan yang kian nyata antara cikal-bakal usus besar dan usus
buntu. Bahkan cikal-bakal ginjal dan hati pun sudah terbentuk. Begitu
juga struktur muka secara keseluruhan mulai bisa "terbaca".

MINGGU KE-6
Saat ini embrio diperkirakan berukuran sekitar 7-9 mm, pembuluh-pembuluh
nadi di bagian kepala kian jelas terbagi-bagi menurut tugas
masing-masing. Di minggu ini rongga mulut sudah tampak. Begitu juga
struktur mata sudah terbentuk meski masih berjauhan letaknya. Di
tengah-tengah wajah muncul tonjolan hidung. Ruas-ruas tulang belakang
sudah terbentuk meski masih terlihat samar. Organ tubuh lain yang juga
mulai berkembang di usia kehamilan ini adalah pembungkus saraf,
penciuman, kandung kemih, jari-jemari, bahkan otot-otot punggung.

Kekurangan asam folat atau anemia akut bisa mengakibatkan janin
mengalami fetal neural tube defect (gangguan tabung saraf) dengan tak
terbentuknya sebagian tulang belakang janin sampai kepala dan otak
janin.

MINGGU KE-7
Di minggu ini embrio diperkirakan berukuran sekitar 11-17 mm. Pembesaran
kepala relatif stabil, sementara tubuhnya yang menyerupai bentuk kubus
mengalami pemanjangan meski masih membungkuk seperti udang. Bagian ujung
yang semula terlihat seperti ekor kecebong menghilang akibat nekrosis
atau kematian jaringan secara fisiologis. Ujung hidung dan tonjolan
telinga tampak jelas membentuk cikal-bakal daun telinga yang
sesungguhnya. Kendati kelopak mata masih terlihat samar.

Tunas-tunas lengan sudah menyiku, sementara jari-jari tangan pun sudah
mengarah terpisah satu sama lain. Sedangkan pemisahan jemari kakinya
samar terlihat, meski telapak kakinya masih rata. Tunas tangan yang
lebih cepat tumbuh ketimbang tunas kaki inilah yang agaknya bisa
menjawab pertanyaan mengapa bayi kelak lebih dulu belajar memegang
benda-benda di sekitarnya ketimbang belajar berjalan.

Sistem saraf pusat, pembuluh-pembuluh nadi, dan saluran usus makin
berkembang. Di minggu ini pula proses penulangan tubuh dimulai.
Sedangkan batas-batas antara cikal-bakal lengkung ruas tulang belakang
dan ruas-ruas tulang iga baru tampak sebagai alur-alur memanjang. Begitu
juga persendian pada bahu, panggul, dan lutut mulai kelihatan.

MINGGU KE-8
Pada akhir masa embrional ini, ukuran embrio mencapai kisaran 27-31 mm.
Kepalanya membulat dan wajah polos kekanak-kanakan mulai tampak nyata
dengan tertariknya bagian antara dahi dan pangkal hidung ke arah dalam,
hingga kian memperjelas cikal-bakal kemancungan hidung si janin.

Langit-langit mulut mulai terbentuk, begitu juga kelopak mata serta daun
telinga luar. Secara keseluruhan makin menyerupai bayi dengan taksiran
berat sekitar 5 gram. Meski masih lemah, permulaan dari rangka tubuh
secara keseluruhan sudah rampung dan lengkap terbentuk dalam minggu ini.

Semua organ tubuh juga mulai bekerja, meski belum sempurna. Semisal otak
yang mulai mengirim sinyal/perintah ke organ-organ tubuh atau hati yang
mulai memproduksi sel-sel darah. Tubuh yang ringkih ini pun mulai bisa
bergerak secara tak teratur, yang jika dijumlahkan rata- rata sebanyak
60 kali gerakan dalam sejam.

MINGGU KE-9
Bila jenis kelaminnya laki-laki, di usia ini sudah bisa jelas
dipastikan. Sementara perempuan masih sesekali meragukan. Aktivitas
menelan janin, rata-rata sebanyak 25 kali dalam satu jam. Tangan janin
pun mulai bergerak bebas. Dalam arti, tak lagi tergantung pada gerakan
tubuh.

Sebentuk kuku pada setiap jari tangan dan kakinya muncul di minggu ini.
Panjangnya menjadi sekitar 10 cm dengan berat 20 gram. Dalam minggu ini
pula pembentukan kulit dan fungsinya berkembang menuju penyempurnaan.

MINGGU KE-10
Pada beberapa janin, aktivitas menelan dan menggerakkan tangannya secara
bebas baru dimulai minggu ini. Jenis kelamin perempuan bisa
diidentifikasikan secara jelas di minggu ini. Sistem otot dan saraf
sudah mencapai tingkat kematangan. Selain telah mampu pula mengirim dan
menerima pesan dari otak. Dengan mulai berfungsinya sistem saraf, janin
sudah mampu melakukan gerak refleks. Bahkan kaki sudah mampu melakukan
gerakan menendang, misal.

MINGGU KE-11
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan
dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap.

Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat,
meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu.
Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar,
memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap terasa
menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri.

MINGGU KE-12
Struktur yang telah terbentuk akan terus bertumbuh dan berkembang kian
sempurna. Di usia ini umumnya ibu bisa mendengar denyut jantung bayinya,
dengan memakai alat khusus yang disebut fetal dophtone.

Di minggu ini sistem rangka tubuh memiliki pusat pembentukan
tulang/osifikasi pada sebagian besar tulang. Sistem pencernaan mampu
menghasilkan kontraksi untuk mendorong makanan ke seluruh usus dan mampu
menyerap glukosa secara aktif.

Bila diinginkan, di minggu ini pun bisa diagnosa penyakit keturunan
semisal thalassemia dan sindroma Down, yang bisa dilakukan lewat
pemeriksaan Chorion Villus (CVS) guna memastikan ada-tidak kerusakan
pada kromosom. Caranya dengan mengambil sampel sel-sel plasenta yang
bisa dilakukan secara transabdominal melalui perut atau leher
rahim/transervikal.

Kelainan kromosom dapat terjadi karena ada kelainan kromosom pada orang
tua. Atau akibat pengaruh virus, bakteri, penyakit maupun zat berbahaya
lain yang menyerang sel-sel embrio.

TRIMESTER 2

Ditandai dengan percepatan pertumbuhan dan pematangan fungsi seluruh
jaringan dan organ tubuh. Namun waspadai pertambahan berat badan yang
berlebih.

Agar proses tumbuh kembang janin tak terganggu, jelas ginekolog RSAB
Harapan Kita yang juga berpraktek di RSIA Hermina, dr. Hj. Hasnah
Siregar, Sp.OG., hindari penyakit kronis sebelum kehamilan maupun
penyakit infeksi yang mungkin terjadi saat kehamilan. Seperti asma,
jantung, TBC, ginjal dan diabetes serta infeksi TORCH-KM (Toksoplasma,
Rubella, Citomegalovirus, Herpes, Klamidia, Mikoplasma).

Gangguan penyakit-penyakit tersebut berpeluang menimbulkan
ketidaksempurnaan pada tumbuh kembang tulang belulang janin, klep
paru-paru, lever, ataupun gangguan perkembangan otak dan ginjal. Bahkan,
demam yang merupakan gejala infeksi/penyakit, seringan apa pun, bisa
menyebabkan gangguan pada air ketuban maupun fungsi lain akibat ada
gangguan metabolisme tubuh janin.

MINGGU KE-13
Panjang janin (dari puncak kepala sampai sakrum/bokong) ditaksir sekitar
65-78 mm dengan berat kira-kira 20 gram. Rahim dapat teraba kira-kira 10
cm di bawah pusar. Pertumbuhan kepala bayi yang saat ini kira-kira
separuh panjang janin mengalami perlambatan dibanding bagian tubuh
lainnya. Perlambatan ini berlangsung terus, hingga di akhir kehamilan
akan tampak proporsional, yakni kira-kira tinggal sepertiga panjang
tubuhnya.

Kedua cikal bakal matanya makin hari kian bergeser ke bagian depan wajah
meski masih terpisah jauh satu sama lain. Sementara telinga bagian luar
terus berkembang dan menyerupai telinga normal. Kulit janin yang masih
sangat tipis membuat pembuluh darah terlihat jelas di bawah kulitnya.

Seluruh tubuh janin ditutupi rambut-rambut halus yang disebut lanugo.
Kerangka/tulang belulangnya sudah terbentuk di minggu-minggu sebelumnya
dan di minggu-minggu selanjutnya akan berosifikasi/ menahan kalsium
dengan sangat cepat, hingga tulangnya jadi lebih keras.
MINGGU KE-14
Panjangnya mencapai kisaran 80-an mm atau 8 cm dengan berat sekitar 25
gram. Telinga janin menempati posisi normal di sisi kiri dan kanan
kepala. Demikian pula mata mengarah ke posisi sebenarnya. Leher pun
terus memanjang sementara dagu tak lagi menyatu ke dada. Sedangkan
alat-alat kelamin bagian luar juga berkembang lebih nyata, hingga lebih
mudah membedakan jenis kelaminnya.

Bahkan, di rumah-rumah sakit besar atau rumah sakit pendidikan dengan
alat-alat bantu yang serba canggih, seluruh perkembangannya bisa
dipantau. Semisal bagaimana perkembangan otak, mata dan ginjalnya. Juga
bisa diketahui apakah ada anusnya atau tidak, paru-parunya berkembang
baik atau tidak, saluran pencernaannya mengalami penyempitan atau tidak,
serta adakah kebocoran pada klep atau bagian lain dari jantung. Termasuk
jika terlihat kecacatan berupa bibir sumbing atau kelainan jemari,
seumpama jari dempet. Sayangnya, meski bisa diketahui sejak masa janin,
kelainan/gangguan tadi tak bisa ditangani selagi masih di rahim seperti
halnya di negara-negara maju.

MINGGU KE-15
Panjang janin sekitar 10-11 cm dengan berat kira-kira 80 gram. Kehamilan
makin terlihat, hingga demi kenyamanan si ibu maupun janinnya, amat
dianjurkan mulai mengenakan baju hamil. Sebab, kulit dan otot-otot,
terutama di sekitar perut akan melar karena mengalami peregangan luar
biasa guna mengakomodasi pembesaran rahim. Garis-garis regangan yang
disebut striae umumnya muncul di daerah perut, payudara, bokong dan
panggul. Boleh-boleh saja memakai lotion/losion khusus sekadar untuk
menyamarkannya karena memang tak mungkin hilang. Namun dianjurkan tak
memakai krim jenis steroid semisal hidrokortison yang dikhawatirkan
bakal terserap ke dalam sistem peredaran darah ibu dan bisa mengacaukan
kerja hormonal.

MINGGU KE-16
Kini panjangnya mencapai taksiran 12 cm dengan berat kira-kira 100 gram.
Refleks gerak bisa dirasakan ibu, meski masih amat sederhana yang
biasanya terasa sebagai kedutan. Rambut halus di atas bibir atas dan
alis mata juga tampak melengkapi lanugo yang memenuhi seluruh tubuhnya.
Bahkan, jari-jemari kaki dan tangannya dilengkapi dengan sebentuk kuku.
Tungkai kaki yang di awal pembentukannya muncul belakangan, kini lebih
panjang daripada lengan.

Pada usia ini janin memproduksi alfafetoprotein, yaitu protein yang
hanya dijumpai pada darah ibu hamil. Bila kadar protein ini berlebih
bisa merupakan pertanda ada masalah serius pada janin, seperti spina
bifida, yakni kelainan kongenital yang berkaitan dengan saraf tulang
belakang. Sebaliknya, kadar alfafetoprotein yang rendah bersignifikasi
dengan Sindrom Down. Sementara jumlah alfafetoprotein ini sendiri dapat
diukur dengan pemeriksaan air ketuban/amniosentes is dengan menyuntikkan
jarum khusus lewat dinding perut ibu.

Sistem pencernaan janin pun mulai menjalankan fungsinya. Dalam waktu 24
jam janin menelan air ketuban sekitar 450-500 ml. Hati yang berfungsi
membentuk darah, melakukan metabolisme hemoglobin dan bilirubin, lalu
mengubahnya jadi biliverdin yang disalurkan ke usus sebagai bahan sisa
metabolisme. Bila terjadi asfiksia (gangguan oksigenasi) akan muncul
rangsangan yang membuat gerak peristaltik usus janin meningkat sekaligus
terbukanya sfingter ani ("klep" anus). Akibatnya, janin mengeluarkan
mekoneum yang membuat air ketuban jadi kehijauan.

Di usia ini, janin juga mulai mampu mengenali dan mendengar suara-suara
dari luar kantong ketuban. Termasuk detak jantung ibu bahkan suara-suara
di luar diri si ibu, seperti suara gaduh atau teriakan maupun sapaan
lembut.

MINGGU KE-17
Panjang tubuh janin meningkat lebih pesat ketimbang lebarnya, menjadi 13
cm dengan berat sekitar 120 gram, hingga bentuk rahim terlihat oval dan
bukan membulat. Akibatnya, rahim terdorong dari rongga panggul mengarah
ke rongga perut. Otomatis usus ibu terdorong nyaris mencapai daerah
hati, hingga kerap terasa menusuk ulu hati. Pertumbuhan rahim yang pesat
ini pun membuat ligamen-ligamen meregang, terutama bila ada gerakan
mendadak. Rasa nyeri atau tak nyaman ini disebut nyeri ligamen rotundum.
Oleh karena itu amat disarankan menjaga sikap tubuh dan tak melakukan
gerakan-gerakan mendadak atau yang menimbulkan peregangan.

Lemak yang juga sering disebut jaringan adiposa mulai terbentuk di bawah
kulit bayi yang semula sedemikian tipis pada minggu ini dan
minggu-minggu berikutnya. Lemak ini berperan penting untuk menjaga
kestabilan suhu dan metabolisme tubuh. Sementara pada beberapa ibu yang
pernah hamil, gerakan bayi mulai bisa dirasakan di minggu ini. Kendati
masih samar dan tak selalu bisa dirasakan setiap saat sepanjang hari.
Sedangkan bila kehamilan tersebut merupakan kehamilan pertama, gerakan
yang sama umumnya baru mulai bisa dirasakan pada minggu ke-20.

MINGGU KE-18
Taksiran panjang janin adalah 14 cm dengan berat sekitar 150 gram. Rahim
dapat diraba tepat di bawah pusar, ukurannya kira-kira sebesar buah
semangka. Pertumbuhan rahim ke depan akan mengubah keseimbangan tubuh
ibu. Sementara peningkatan mobilitas persendian ikut mempengaruhi
perubahaan postur tubuh sekaligus menyebabkan keluhan punggung. Keluhan
ini makin bertambah bila kenaikan berat badan tak terkendali. Untuk
mengatasinya, biasakan berbaring miring ke kiri, hindari berdiri terlalu
lama dan mengangkat beban berat. Selain itu, sempatkan sesering mungkin
mengistirahatkan kaki dengan mengangkat/mengganj alnya pakai bantal.

Mulai usia ini hubungan interaktif antara ibu dan janinnya kian terjalin
erat. Tak mengherankan setiap kali si ibu gembira, sedih, lapar atau
merasakan hal lain, janin pun merasakan hal sama.

MINGGU KE-19
Panjang janin diperkirakan 13-15 cm dengan taksiran berat 200 gram.
Sistem saraf janin yang terbentuk di minggu ke-4, di minggu ini makin
sempurna perkembangannya, yakni dengan diproduksi cairan serebrospinalis
yang mestinya bersirkulasi di otak dan saraf tulang belakang tanpa
hambatan. Nah, jika lubang yang ada tersumbat atau aliran cairan
tersebut terhalang oleh penyebab apa pun, kemungkinan besar terjadi
hidrosefalus/ penumpukan cairan di otak. Jumlah cairan yang terakumulasi
biasanya sekitar 500-1500 ml, namun bisa mencapai 5 liter! Penumpukan
ini jelas berdampak fatal mengingat betapa banyak jumlah jaringan otak
janin yang tertekan oleh cairan tadi.

MINGGU KE-20
Panjang janin mencapai kisaran 14-16 cm dengan berat sekitar 260 gram.
Kulit yang menutupi tubuh janin mulai bisa dibedakan menjadi dua
lapisan, yakni lapisan epidermis yang terletak di permukaan dan lapisan
dermis yang merupakan lapisan dalam. Epidermis selanjutnya akan
membentuk pola-pola tertentu pada ujung jari, telapak tangan maupun
telapak kaki. Sedangkan lapisan dermis mengandung pembuluh-pembuluh
darah kecil, saraf dan sejumlah besar lemak.

Seiring perkembangannya yang pesat, kebutuhan darah janin pun meningkat
tajam. Agar anemia tak mengancam kehamilan, ibu harus mencukupi
kebutuhannya akan asupan zat besi, baik lewat konsumsi makanan bergizi
seimbang maupun suplemen yang dianjurkan dokter.

MINGGU KE-21
Beratnya sekitar 350 gram dengan panjang kira-kira 18 cm. Pada minggu
ini, berbagai sistem organ tubuh mengalami pematangan fungsi dan
perkembangan. Dengan perut yang kian membuncit dan keseimbangan tubuh
yang terganggu, bukan saatnya lagi melakukan olahraga kontak seperti
basket yang kemungkinan terjatuhnya besar. Hindari pula olahraga
peregangan ataupun yang bersikap kompetitif, semisal golf atau bahkan
lomba lari.

MINGGU KE-22
Dengan berat mencapai taksiran 400-500 gram dan panjang sekitar 19 cm,
si ibu kian mampu beradaptasi dengan kehamilannya. Kekhawatiran bakal
terjadi keguguran juga sudah pupus. Tak heran bila ibu amat menikmatinya
karena keluhan mual-muntah sudah berlalu dan kini nafsu makannya justru
sedang menggebu, hingga ia mesti berhati-hati agar tak terjadi
pertambahan berat badan yang berlebih.

Ciri khas usia kehamilan ini adalah substansi putih mirip pasta penutup
kulit tubuh janin yang disebut vernix caseosa. Fungsinya melindungi
kulit janin terhadap cairan ketuban maupun kelak saat berada di jalan
lahir. Di usia ini pula kelopak mata mulai menjalankan fungsinya untuk
melindungi mata dengan gerakan menutup dan membuka. Jantung janin yang
terbentuk di minggu ke-5 pun mengalami "modifikasi" sedemikian rupa dan
mulai menjalankan fungsinya memompa darah sebagai persiapannya kelak
saat lahir ke dunia.

MINGGU KE-23
Tubuh janin tak lagi terlihat kelewat ringkih karena bertambah montok
dengan berat hampir mencapai 550 gram dan panjang sekitar 20 cm. Kendati
begitu, kulitnya masih tampak keriput karena kandungan lemak di bawah
kulitnya tak sebanyak saat ia dilahirkan kelak. Namun wajah dan tubuhnya
secara keseluruhan amat mirip dengan penampilannya sewaktu dilahirkan
nanti. Hanya saja rambut lanugo yang menutup sekujur tubuhnya kadang
berwarna lebih gelap di usia kehamilan ini.

MINGGU KE-24
Janin makin terlihat berisi dengan berat yang diperkirakan mencapai 600
gram dan panjang sekitar 21 cm. Rahim terletak sekitar 5 cm di atas
pusar atau sekitar 24 cm di atas simfisis pubis/tulang kemaluan.
Kelopak-kelopak matanya kian sempurna dilengkapi bulu mata.

Pendengarannya berfungsi penuh. Terbukti, janin mulai bereaksi dengan
menggerakkan tubuhnya secara lembut jika mendengar irama musik yang
disukainya. Begitu juga ia akan menunjukkan respon khas saat mendengar
suara-suara bising atau teriakan yang tak disukainya.

MINGGU KE-25
Berat bayi kini mencapai sekitar 700 gram dengan panjang dari puncak
kepala sampai bokong kira-kira 22 cm. Sementara jarak dari puncak rahim
ke simfisis pubis sekitar 25 cm. Bila ada indikasi medis, umumnya akan
dilakukan USG berseri seminggu 2 kali untuk melihat apakah perkembangan
bayi terganggu atau tidak. Yang termasuk indikasi medis di antaranya
hipertensi ataupun preeklampsia yang membuat pembuluh darah menguncup,
hingga suplai nutrisi jadi terhambat. Akibatnya, terjadi IUGR (Intra
Uterin Growth Retardation atau perkembangan janin terhambat). Begitu
juga bila semula tidak ada, tiba-tiba muncul gangguan asma selama
kehamilan.

Jika dari hasil pantauan ternyata tak terjadi perkembangan semestinya,
akan dipertimbangkan untuk membesarkan janin di luar rahim dengan
mengakhiri kehamilan. Tentu saja harus ada sejumlah syarat ketat yang
mengikuti. Di antaranya, rumah sakit yang merawat bayi-bayi prematur
haruslah rumah sakit bersalin khusus yang lengkap dengan ahli-ahli
neonatologi (ahli anak yang mengkhususkan diri pada spesialisasi
perawatan bayi baru lahir sampai usia 40 hari). Selain fasilitas NICU
(neonatal intensive Care Unit).

MINGGU KE-26
Di usia ini berat bayi diperkirakan hampir mencapai 850 gram dengan
panjang dari bokong dan puncak kepala sekitar 23 cm. Denyut jantung
sudah jelas-jelas terdengar, normalnya 120-160 denyut per menit.
Ketidaknormalan seputar denyut jantung harus dicermati karena bukan tak
mungkin merupakan gejala ada keluhan serius.

Sementara rasa tak nyaman berupa keluhan nyeri pinggang, kram kaki dan
sakit kepala akan lebih sering dirasakan si ibu. Begitu juga keluhan
nyeri di bawah tulang rusuk dan perut bagian bawah, terutama saat bayi
bergerak. Sebab, rahim jadi makin besar yang akan memberi tekanan pada
semua organ tubuh. Termasuk usus kecil, kantung kemih dan rektum. Tak
jarang ibu hamil jadi terkena sembelit, namun terpaksa bolak-balik ke
kamar mandi karena beser.

MINGGU KE-27
Bayi kini beratnya melebihi 1000 gram. Panjang totalnya mencapai 34 cm
dengan panjang bokong ke puncak kepala sekitar 24 cm. Di minggu ini
kelopak mata mulai membuka. Sementara retina yang berada di bagian
belakang mata, membentuk lapisan-lapisan yang berfungsi menerima cahaya
dan informasi mengenai pencahayaan itu sekaligus meneruskannya ke otak.

Jika terjadi "kesalahan" pembentukan lapisan-lapisan inilah yang kelak
memunculkan katarak kongenital/bawaan saat bayi dilahirkan. Lensa jadi
berkabut atau keputihan. Walaupun dipicu oleh faktor genetik, katarak
bawaan ini ditemukan pada anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang
terserang rubella pada usia kehamilan di minggu-minggu akhir trimester
dua.

TRIMESTER 3

Kendati masing-masing fungsi organ tubuh semakin matang, waspadai
tanda-tanda perburukan dari kehamilan. Di antaranya preeklampsia yang
bisa berakibat fatal.

Menurut Dr. Ali Sungkar, Sp.OG dari Subbagian Fetomaternal Bagian
Kebidanan RSUPN Cipto Mangunkusumo/ FKUI, di trimester ini penambahan
berat bayi berkisar 150-200 gram per minggu. Namun berbeda dengan balita
yang pertambahan berat dan panjang tubuhnya antara lain bisa dipantau
dengan KMS (Kartu Menuju Sehat), pertambahan berat dan panjang bayi
hanya bisa dinilai dengan taksiran-taksiran tertentu melalui pemeriksaan
luar maupun pemeriksaan USG yang lebih akurat.

MINGGU KE-28
Puncak rahim berada kira-kira 8 cm di atas pusar. Gerakan janin makin
kuat dengan intensitas yang makin sering, sementara denyut jantungnya
pun kian mudah didengar. Tubuhnya masih terlihat kurus meski mencapai
berat sekitar 1100 gram dengan kisaran panjang 35-38 cm. Kendati
dibanding minggu-minggu sebelumnya lebih berisi dengan bertambah jumlah
lemak di bawah kulitnya yang terlihat kemerahan.

Jumlah jaringan otak di usia kehamilan ini meningkat. Begitu juga rambut
kepalanya terus bertumbuh makin panjang. Alis dan kelopak matanya pun
terbentuk, sementara selaput yang semula menutupi bola matanya sudah
hilang.

MINGGU KE-29
Beratnya sekitar 1250 gram dengan panjang rata-rata 37 cm. Kelahiran
prematur mesti diwaspadai karena umumnya meningkatkan keterlambatan
perkembangan fisik maupun mentalnya. Bila dilahirkan di minggu ini, ia
mampu bernapas meski dengan susah payah. Ia pun bisa menangis, kendati
masih terdengar lirih. Kemampuannya bertahan untuk hidup pun masih tipis
karena perkembangan paru-parunya belum sempurna. Meski dengan perawatan
yang baik dan terkoordinasi dengan ahli lain yang terkait, kemungkinan
hidup bayi prematur pun cukup besar.

MINGGU KE-30
Beratnya mencapai 1400 gram dan kisaran panjang 38 cm. Puncak rahim yang
berada sekitar 10 cm di atas pusar memperbesar rasa tak nyaman, terutama
pada panggul dan perut seiring bertambah besar kehamilan. Bagilah
kebahagiaan saat merasakan gerakan si kecil pada suami dengan memintanya
meraba perut Anda. Mulai denyutan halus, sikutan/tendangan sampai gerak
cepat meliuk-liuk yang menimbulkan rasa nyeri. Aktifnya gerakan ini tak
mustahil akan membentuk simpul-simpul. Bila sampai membentuk simpul mati
tentu sangat membahayakan karena suplai gizi dan oksigen dari ibu jadi
terhenti atau paling tidak terhambat.

MINGGU KE-31
Berat bayi sekitar 1600 gram dengan taksiran panjang 40 cm. Waspadai
bila muncul gejala nyeri di bawah tulang iga sebelah kanan, sakit kepala
maupun penglihatan berkunang-kunang. Terutama bila disertai tekanan
darah tinggi yang mencapai peningkatan lebih dari 30 ml/Hg. Itu sebab,
pemeriksaan tekanan darah rutin dilakukan pada setiap kunjungan ke
bidan/dokter. Cermati pula gangguan aliran darah ke anggota tubuh bawah
yang membuat kaki jadi bengkak. Pada gangguan ringan, anjuran untuk
lebih banyak beristirahat dengan berbaring miring sekaligus mengurangi
aktivitas, bisa membantu.

MINGGU KE-32
Pada usia ini berat bayi harus berkisar 1800-2000 gram dengan panjang
tubuh 42 cm. Mulai minggu ini biasanya kunjungan rutin diperketat/lebih
intensif dari sebulan sekali menjadi 2 minggu sekali.

Umumnya hemodilusi atau pengenceran darah mengalami puncaknya pada
minggu ini. Untuk ibu hamil dengan kelainan jantung, hipertensi dan
preeklampsia, mesti ekstra hati-hati. Sebab dengan jumlah darah yang
makin banyak, beban kerja jantung pun meningkat. Pada mereka yang
mengalami gangguan jantung dan tekanan darah, tentu makin besar pula
peluang terjadi penjepitan di pembuluh-pembuluh darah. Dampak lebih
lanjut adalah tekanan darah meningkat.

Gangguan semacam ini tak hanya berbahaya pada ibu, tapi juga si bayi,
hingga biasanya dipertimbangkan untuk dilahirkan. Terlebih bila terjadi
perburukan kondisi, semisal tekanan darah tak kunjung turun.

MINGGU KE-33
Beratnya lebih dari 2000 gram dan panjangnya sekitar 43 cm. Di minggu
ini mesti diwaspadai terjadi abrupsio plasenta atau plasenta lepas dari
dinding rahim. Bisa terlepas sebagian maupun terlepas total yang
berujung dengan syok pada ibu akibat kehilangan darah dalam jumlah besar
maupun kematian bayi. Penyebabnya tak diketahui pasti, namun diduga
akibat trauma pada ibu semisal saat kecelakaan/benturan yang sangat
keras, tali pusat yang pendek, hipertensi, keabnormalan rahim, maupun
kekurangan asam folat. Ibu perokok dan peminum alkohol diprediksi lebih
berkemungkinan mengalami masalah ini. Yang juga mesti diwaspadai adalah
kantung air ketuban pecah/bocor. Tak ada cara lain selain segera hubungi
dokter.

MINGGU KE-34
Berat bayi hampir 2275 gram dengan taksiran panjang sekitar 44 cm.
Idealnya, di minggu ini dilakukan tes untuk menilai kondisi kesehatan si
bayi secara umum. Penggunaan USG bisa dimanfaatkan untuk pemeriksaan
ini, terutama evaluasi terhadap otak, jantung dan organ lain. Sedangkan
pemeriksaan lain yang biasa dilakukan adalah tes non-stres dan profil
biofisik.

Dalam profil biofisik digunakan skor 0 sampai 2 dengan 5 poin yang
dievaluasi, yakni pernapasan, gerakan tubuh, tonus yang dievaluasi
berdasarkan gerakan lengan dan atau tungkai, denyut jantung dan
banyaknya cairan ketuban. Bila nilainya rendah, disarankan persalinan
segera dilakukan. Pemeriksaan biofisik biasanya dilakukan bila diduga
bayi mengalami IUGR (Intrauterin Growth Retardation) , pada ibu pengidap
diabetes, kehamilan yang bayinya tak banyak bergerak, kehamilan risiko
tinggi ataupun kehamilan lewat waktu.

MINGGU KE-35
Secara fisik bayi berukuran sekitar 45 cm dengan berat 2450 gram. Namun
yang terpenting, mulai minggu ini bayi umumnya sudah matang fungsi
paru-parunya. Ini sangat penting karena kematangan paru-paru sangat
menentukan life viabilitas atau kemampuan si bayi untuk bertahan hidup.
Kematangan fungsi paru-paru ini sendiri akan dilakukan lewat pengambilan
cairan amnion untuk menilai lesitin spingomyelin atau selaput tipis yang
menyelubungi paru-paru.

MINGGU KE-36
Berat bayi harusnya mencapai 2500 gram dengan panjang 46 cm. Tes
kematangan paru di minggu ini perlu dilakukan bila muncul keragu-raguan
akan taksiran usia kehamilan. Terutama pada pasien yang tak ingat kapan
menstruasi terakhir dan bagaimana pola/siklus haidnya. Ataupun pada bayi
besar namun tak cocok dengan pertumbuhan usia sebenarnya.

Mulai minggu ini pemeriksaan rutin diperketat jadi seminggu sekali.
Tujuannya tak lain untuk meminimalisir risiko-risiko yang mungkin muncul
mengingat penyebab terbanyak kematian ibu melahirkan (maternal mortality
rate) di Indonesia adalah perdarahan, infeksi dan preeklampsia.
Sementara dari ketiga faktor penyebab tersebut, yang bisa dicegah dengan
pemeriksaan ANC (antenatal care) yang baik cuma preeklampsia. Di
antaranya dengan pemantauan tekanan darah dan kenaikan berat badan yang
tak lazim, yakni maksimal 1 kg setiap bulan. Sedangkan kasus-kasus
perdarahan dan infeksi bisa saja terjadi meski ANC-nya oke.

MINGGU KE-37
Dengan panjang 47 cm dan berat 2950 gram, di usia ini bayi dikatakan
aterm atau siap lahir karena seluruh fungsi organ-organ tubuhnya bisa
matang untuk bekerja sendiri. Kepala bayi biasanya masuk ke jalan lahir
dengan posisi siap lahir. Kendati sebagian kecil di antaranya dengan
posisi sungsang. Di minggu ini biasanya dilakukan pula pemeriksaan dalam
untuk mengevaluasi kondisi kepala bayi, perlunakan jalan lahir guna
mengetahui sudah mencapai pembukaan berapa.

MINGGU KE-38
Berat bayi sekitar 3100 gram dengan panjang 48 cm. Rasa cemas
menanti-nantikan saat melahirkan yang mendebarkan bisa membuat ibu
mengalami puncak gangguan emosional. Namun obat-obat golongan
antidepresan tak diberikan karena dianggap tak aman. Apalagi semua obat
antidepresan akan melewati plasenta yang akan berpengaruh pada bayi.
Jauh lebih bijaksana bila ibu melakukan relaksasi dengan melatih
pernapasan sebagai bekal menjelang persalinan. Meski biasanya akan
ditunggu sampai usia kehamilan 40 minggu, bayi rata-rata akan lahir di
usia kehamilan 38 minggu.

MINGGU KE-39
Di usia kehamilan ini bayi mencapai berat sekitar 3250 gram dengan
panjang sekitar 49 cm. Di minggu ini pula dokter yang menangani biasanya
siaga menjaga agar kehamilan jangan sampai postmatur atau lewat waktu.
Karena bila terjadi hal demikian, plasenta tak mampu lagi menjalani
fungsinya untuk menyerap suplai makanan dari ibu ke bayi, hingga
kekurangan gizi. Tak heran kalau bayi postmatur umumnya berkulit
kering/keriput atau malah mengelupas. Sementara kapan persisnya plasenta
mengalami penurunan fungsi sama sekali tak bisa diprediksi.

Penurunan fungsi plasenta bisa diketahui berdasarkan evaluasi terhadap
fungsi dinamik janin, arus darah, napas dan gerak bayi serta denyut
jantungnya lewat pemeriksaan CTG (kardiotokografi) , USG maupun doppler.
Dari hasil evaluasi tersebut akan dinilai apakah memungkinkan dan memang
saatnya untuk memberi induksi persalinan. Kalau fungsi arus darahnya tak
baik, tentu tak dianjurkan lahir per vagina yang justru berisiko bayi
mengalami hipoksia.

MINGGU KE-40
Panjangnya mencapai kisaran 45-55 cm dan berat sekitar 3300 gram.
Betul-betul cukup bulan dan siap dilahirkan. Jika laki-laki, testisnya
sudah turun ke skrotum, sedangkan pada wanita, labia mayora (bibir
kemaluan bagian luar) sudah berkembang baik dan menutupi labia minora
(bibir kemaluan bagian dalam). Bila dihitung-hitung, pada akhir proses
pertumbuhan embrio menjadi seorang manusia, beratnya mencapai sekitar 8
juta kali lebih besar dibanding berat sel telur yang membentuknya.
Benar-benar mengagumkan!

Tips

Tips yang dapat berguna untuk ibu hamil pada trimester 1

Untuk mencegah mual - muntah di pagi hari :

* Makanlah sedikit demi sedikit tetapi dengan frekuensi yang lebih
sering. Usahakan jangan tidak makan atau mengemil selama lebih dari 4
jam. Lebih baik jika makan makanan kecil setiap 2 jam
* Saat baru bangun tidur, cobalah untuk turun dari tempat tidur
perlahan - lahan dengan gerakan yang tidak terlalu tergesa - gesa
* Sediakan cemilan atau biskuit di sebelah tempat tidur dan
cobalah makan sedikit biskuit setelah bangun tidur
* Hindari makan dalam porsi yang besar
* Beristirahatlah sebanyak mungkin karena rasa lelah dapat membuat
mual semakin parah
* Hindarilah makanan dan aroma yang tajam dan membuat mual
* Biasanya menghirup udara yang bersih atau berbau jeruk lemon
dapat membuat tubuh terasa lebih segar
* Gunakanlah baju yang longgar agar tidak menekan bagian perut




Semasa hamil, terlebih lagi pada trimester 2 dan 3, ibu akan cepat
merasa sakit mag.

Lakukan tips - tips berikut agar bisa mengurangi gejalanya :

* Gunakan sebuah bantal yang dijepit di kedua lutut, untuk
mengurangi tekanan pada pinggul dan lutut
* Kurangi konsumsi air pada malam hari (tetapi tidak untuk siang
hari), dan kurangi mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung
kafein karena dapat menyebabkan sakit mag
* Makanlah sedikit demi sedikit tapi sering
* Perbanyak minum susu, karena selain dapat mengurangi asam
lambung, kalsium susu sangat dibutuhkan oleh ibu hamil
* Setelah makan, cobalah untuk makan makanan kecil atau snack
* Sediakan permen rasa mint untuk mengurangi rasa mual akibat
sakit mag

Trimester 3, semakin dekat masa kelahiran si buah hati namun ibu akan
semakin tidak nyaman. Cobalah tips - tips berikut :

* Gunakanlah sandal atau sepatu tanpa hak agar kaki tidak sakit
* Jika ibu mengalami sakit pinggang, gunakan kompres air hangat
untuk bagian tubuh yang sakit
* Jika ibu mengalami kram, olahraga ringan dapat membantu
mengurangi. Lakukanlah olahraga ringan yang teratur seperti berenang,
atau berjalan - jalan di pagi hari. Selain itu jika berbaring, coba
letakkan kaki di atas bantal agar posisinya lebih tinggi dari kepala
* Lakukan posisi tidur menyamping
* Banyak - banyaklah melakukan relaksasi agar jiwa dan perasaan
ibu tenang sambil menunggu hari kelahiran
* Sering - seringlah mendengarkan musik yang menenangkan, karena
janin sudah dapat mendengar dan akan ikut merasa tenang dengan senandung
musik yang menenangkan
* Selalu meminta agar dokter kandungan melakukan USG tiap kali
berkunjung

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar